Wednesday 21 February 2018

Aksi 212 !!!! Ada apa sebenarnya?




     Yang faham dan mengerti apa yang terjadi di pemerintahan Kabupaten Jember hanyalah Ulama' dan Penguasa Itu Sendiri. Karena pada umumnya di Indonesia sekarang Ulama selalu di dekati dan di ajak untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pemerintahan, karena di wilayah Yang mayoritas Muslim ini, berfoto bersama Para Ulama' adalah salah satu cara Yang sangat efektif untuk mengumpulkan SUARA rakyat.
Dengan beberapa kesepakatan yang di hasilkan dan di setujui antara Ulama' dan Calon Pemimpin Rakyat tersebut maka Ulama' akan merekomendasikan pilihannya kepada masyarakat dengan pertimbangan kesepakatan dan janji-janji yang di hasilkan pada pertemuan itu.

Jadi.. Dalam kasus ini yang faham dan mengerti apa saja sebenarnya isi janji dan kesepakatan itu hanyalah Ulama' dan Calon Orang No 1 di daerah tersebut.

Dan masyarakat tidak perlu tau, dan tidak akan pernah tau ada apa di atas.

Dan jikapun ulama dan pemerintah terpilih saekan berbenturan tidak bisa menyatu, maka itu bisa di pastikan bahwa terdapat pelanggaran dalam kesepakatan sebelumnya.

Dan sekali lagi rakyat tidak akan tau ada apa di atas?
Dan masyarakat hanya akan mampu memberikan komentar tentang masalah itu Yang bersifat asumtif, hanya akan berkomentar sesuai efek yang ia alami setelah pemerintahan terpilih, jika di daerahnya banyak pembangunan jalan misal, aspal baru, banyak masyarakat yang dapat raskin, sekolah gratis berlaku. dll, maka ia akan berkomentar bahwa pemerintahan sekarang bagus dan tidak ada masalah. Tapi sebaliknya jika di daerahnya jalanan tetap rusak, raskin tidak rata, pendidikan gratis tidak berlaku dll, maka dia akan berkomentar bahwa pemerintahan sekarang tidak becus.

Nah menurut saya masyarakat tidak perlu saling memberikan komentar lucu yang hanya bersifat locatif experince atau komentar dengan cerita di sebuah lokasi tertentu.. Itu Lucu.. Karena jember ini luas, ada yang terjangkau pembangunan dan banyak juga Yang tidak terjangkau, dan Yang pasti nasibnya tidak sama.

Jadi kita nikmati saja pemerintahan sekarang, nikmati nasib kita masing-masing.

Biarkan Ulama yang mewakili kita secara keseluruhan, dari Yang bernasib buruk hingga Yang bahagia. Karena dalam satu kota/kabupaten tidak selalu bernasib sama. Seperti apa Yang saya katakan di atas, masyarakat hanya akan berkomentar sesuai apa Yang ia alami di daerahnya pada pemerintahan terpilih.

Dan Yang akan mewakili dan membantu kita secara kaffah atau keseluruhan untuk meratakan dan menyamakan nasib kita Hanyalah Ulama'..
Karena apa?
1 -
Karena Ulama' selalu di libatakan secara khusus dalam setiap pemerintahan.
2 -
Karena Ulama' selalu memperjuangkan keadilan sosial, bukan kelompok atau daerah
3 -
Karena Ulama' dari jaman kemerdekaan hingga sekarang selalu ada pada pemerintahan. Sebagai penasehat, sebagai pemikir, sebagai peneliti kebijakan dan juga sebagai penegur jika terdapat kesalahan pada pemerintahan.

Jadi di jaman sekarang gak usah kaget kalau ada ulama' menyanjung pemerintahan tertentu, ataupun membuka keburukan pemerintahan tertentu (memang ghibah iti dosa besar, tapi akan lebih besar lagi dosanya jika tau dan membiarkan jutaan manusia teraniaya batin dan Lahirnya)
Karena memang ulama' selalu mantau dan mengawal di dalam setiap jaman pemerintahan.

Dan sebagai masyarakat Yang baik, tidak usah ikut2an berkomentar tentang Ulama dan Pemerintahan.
Karena kita hanya penonton.
Dan jika ingin tau sebenarnya, ikutlah berpartisipasi dengan kegiatan Yang nyata.

No comments:

Post a Comment

INILAH SOSOK TUYUL BALUNG YANG MENGGEMPARKAN WARGA

 Sosok tuyul di kec.balung baru-baru ini yang sempat menggemparkan warga