Thursday 28 June 2018

Perang Dunia Jaman Modern

Perang itu akan terus terjadi

Terkadang kita sering salah faham ketika mendengar kata perang, yang secara harfiah itu biasa di maknai dengan pertumpahan darah, sehingga banyak dari kalangan lupa jika sebenarnya setiap hari kita sedang berperang.


Di kala kita kerja keras, di situ kita berperang melawan nasib. Di saat kita sekolah, di situ kita berperang melawan kebodohan. Dan tak luput juga di dalam suatu negara, semua yang berkepentingan di kalangan atas akan saling berperang merebut hati rakyat, bahkan dengan cara apapun. Demi memenuhi hasrat yang ada di benaknya.

Memang hal ini tidak di sadari kebanyakan orang, sehingga menganggap perang itu hanya terjadi antar negara. Dengan tentara pilihan, dengan bom-bom canggih, dengan pedang, atau dengan apapun yang itu identik dengan pertumpahan darah.

Disitu saya bisa memahami, ketika dalam satu negara terdapat dua kubu elit yang berebut kekuasaan, maka kedua kelompok itu akan terus mempromosikan kelompoknya, entah dengan cara baik ataupun buruk tergantung niat dan hasrat yang ada di otaknya melalui media-media yang ia buat sendiri, atau bahkan media besar yang mampu mereka bayar.
Dan ironisnya di jaman pertengahan seperti sekarang ini kelompok mana yang memiliki kendali penuh dalam mengontrol dan mengolah media besar di negara tersebut, entah itu cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, majalah, koran, website, chanel youtube atau bahkan facebook page maka bisa di pastikan kelompok merekalah yang akan dan paling berpeluang untuk mencuci otak dan mengatur cara fikir masyarakat awam melalui media-media tersebut, terlebih adalah media televisi, yang mana jika suatu kelompok bisa memiliki kendali penuh pada media televisi di satu negara, maka peluangnya untuk mengikat hati rakyat awam akan sangat besar. Karena tidak di pungkiri di jaman ini hampir 100% rakyat di negara berkembang sudah memiliki televisi, oleh sebab itulah kelompok manapun yang memiliki media besar, bahkan setidaknya bisa mengontrol penuh media-media yang ada di negara tersebut maka kelompok itulah yang akan menjadi favorit di kelas awam.
Dan sekarang kita tidak perlu heran jika ada perdebatan di kalangan awam, meskipun sama-sama bodoh. Bahkan mereka yang bodohpun akan pecaya diri mendebat seseorang yang sudah ahli di bidangnya. Semua tak lepas dari pengaruh televisi atau sumber-sumber informasi lainnya.

Jadi jika seseorang hanya taqlid secara buta kepada satu sumber pembuat berita, maka benar atau tidak, baik atau buruk, sudah di fahami atau belum akan tetapi dia sudah merasa yakin dengan apa yang ia baca, ia dengar dan ia lihat. Dan itulah kebodohan yang harus di hapuskan.

INILAH SOSOK TUYUL BALUNG YANG MENGGEMPARKAN WARGA

 Sosok tuyul di kec.balung baru-baru ini yang sempat menggemparkan warga